ICF yang dibahas dalam modul sebelumnya akan direview dalam program ini dan peserta akan mempelajari lebih lanjut tentang aplikasinya. ICF terdiri dari tiga komponen utama: (1) Fungsi dan Struktur Tubuh; (2) Aktivitas (terkait dengan tugas dan tindakan individu) dan partisipasi (keterlibatan dalam situasi kehidupan); dan (3) Informasi Tambahan tentang tingkat keparahan dan faktor lingkungan. Fungsi dan disabilitas dilihat sebagai interaksi kompleks antara kondisi kesehatan individu dan faktor kontekstual serta faktor pribadi. Gambaran yang dihasilkan dari kombinasi faktor dan dimensi ini adalah ‘seseorang dalam dunianya’. 

Klasifikasi ini memperlakukan dimensi-dimensi ini sebagai interaktif dan dinamis, bukan linier atau statis. Ini memungkinkan penilaian tingkat disabilitas, meskipun bukan instrumen pengukuran. Klasifikasi ini berlaku untuk semua orang, terlepas dari kondisi kesehatan mereka. Bahasa ICF netral terhadap etiologi, menekankan pada fungsi daripada kondisi atau penyakit. Ini juga dirancang dengan hati-hati untuk relevan di berbagai budaya serta kelompok usia dan gender, menjadikannya sangat sesuai untuk populasi yang heterogen. Selain itu, peserta juga akan mempelajari alat skrining lainnya (misalnya, DSM-IV-TR GAF, ICF Checklist v.2.1a, dan WHO-DAS v.2.0) dan penilaian (misalnya, ALS-FRS-R, FARS, dan WFIRS) yang relevan dengan AdpPE. Berdasarkan prinsip panduan ICF, peserta akan belajar bagaimana menerapkannya dalam merencanakan program AdpPE yang sesuai untuk siswa dengan disabilitas.

Peserta juga akan dikenalkan pada Pendidikan Fisik Inklusif (IncPE) dan mengeksplorasi persamaan dan perbedaan antara IncPE dan AdpPE. Sementara Adp PE lebih sesuai untuk siswa dengan disabilitas di sekolah khusus, IncPE lebih baik untuk siswa dengan disabilitas di sekolah mainstream. Lebih penting lagi, peserta akan belajar cara merancang rencana pendidikan fisik individual (IPEP) untuk siswa mereka yang memiliki beragam disabilitas, menerapkan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam tiga modul sebelumnya. Di unit terakhir, peserta didorong untuk mengemukakan berbagai ide tentang jenis aktivitas yang paling sesuai untuk siswa dengan disabilitas yang berbeda (misalnya, tantangan mental, gangguan emosional, cacat fisik, dll.). Dengan cara ini, peserta dapat berbagi ide dan praktik terbaik dalam melibatkan siswa mereka dalam AdpPE dan/atau IncPE.