Peserta akan terlebih dahulu mempelajari perbedaan antara skrining dan penilaian. Skrining adalah proses untuk mengevaluasi kemungkinan adanya masalah tertentu. Hasilnya biasanya adalah sederhana, yaitu ya atau tidak. Penilaian adalah proses untuk mendefinisikan sifat masalah tersebut, menentukan diagnosis, dan mengembangkan rekomendasi pengobatan spesifik untuk mengatasi masalah atau diagnosis tersebut. Peserta akan diperkenalkan dengan beberapa alat skrining dan penilaian, yang dapat berupa jenis proyektil atau non-proyektil, serta kebutuhan untuk melakukan setidaknya tiga tes terkait untuk triangulasi hasil guna menentukan isu yang perlu ditangani.

Peserta akan diperkenalkan dengan model Konsultasi Kolaboratif dan bagaimana penerapannya dalam konseling siswa dengan kebutuhan khusus. Proses konseling yang biasa terdiri dari lima tahap: (1) membangun hubungan; (2) penilaian & diagnosis; (3) formulasi tujuan konseling; (4) intervensi & pemecahan masalah; dan (5) penutupan & tindak lanjut. Namun, konseling siswa dengan kebutuhan khusus (CSSN) membutuhkan pendekatan yang sangat berbeda dari yang dilakukan oleh konselor biasa. Ini melibatkan enam tahap yang akan dijelaskan lebih rinci dalam kursus ini untuk menunjukkan bagaimana peserta dapat menerapkan setiap langkah saat mereka secara bertahap berpindah dari satu tahap ke tahap berikutnya. Durasi rencana konseling bervariasi dari satu siswa ke siswa lain karena disabilitas/gangguan yang berbeda. Peserta akan diajarkan bagaimana merancang rencana konseling individual untuk siswa dengan tantangan belajar dan perilaku yang beragam.